Sinopsis: 3 Kunci

By freedomz at CanvaPro



Mungkin ini istilah yang sedikit salah kaprah. Sinopsis secara definisi kamus berati "gambaran umum tentang pokok bahasan sebuah karya tertulis; abstrak atau ringkasan." Padahal yang kita maksudkan lebih mendekati blurb, "deskripsi promosional yang terdapat pada sampul buku." Tapi kita sepakat menggunakan istilah yang sudah lazim kita gunakan saja (karena kemudahan mengucapkannya, mungkin).

Sinopsis di sampul belakang buku bisa diibaratkan space iklan atau trailer sebuah film. Pemancing minat, pembuat penasaran. Di situlah ruang bagi kita untuk meyakinkan calon pembeli atau pembaca bahwa buku itu tepat untuk mereka, pantas untuk mereka miliki, bermanfaat untuk mereka baca. Di dalam ruang yang tak begitu luas itulah kesempatan untuk memunculkan berbagai alasan di benak konsumen untuk membeli, memiliki atau membaca sebuah buku.

Ketika seseorang datang ke toko buku dan memperhatikan buku-buku yang terpajang, apa yang pertama-tama menarik perhatiannya? Mungkin ilustrasi sampulnya, kemudian judulnya, dan nama pengarangnya.

Jika kombinasi ketiga hal ini cukup menarik perhatian, dia akan mengambil buku itu dari rak untuk memeriksa apakah itu buku yang benar-benar ingin dibacanya. Dia akan adalah melihat sampul belakangnya. Menurut beberapa sumber marketing, seorang pembaca hanya punya waktu 7 detik saja untuk memilih sebuah buku. Betapa pentingnya menempatkan hal-hal yang benar-benar menarik pembaca di sekujur sampul buku itu.

Apa yang harus dimiliki setiap sinopsis?

1. Kalimat pembuka yang kuat, karena orang yang mengunjungi toko buku sering kali memegang sebuah buku selama beberapa detik saja, maka jika kita gagal merebut perhatian mereka dalam sekian detik itu, hilanglah kesempatan itu.

2. Emosi. Untuk menciptakan koneksi antara pengarang dan pembaca perlu dibangkitkan respons emosional entah berupa ketegangan, kejutan, kesedihan, cinta, cemas, benci, marah, gembira, takut, dll. Ini bisa berlaku untuk buku fiksi maupun nonfiksi.

3. Sebuah janji. Pada dasarnya ini berarti membuat calon pembaca ingin tahu lebih banyak. Ini semacam sebuah kesepakatan atau ikatan perjanjian antara sinopsis dan pembaca.

Sinopsis boleh disebut gagal jika calon pembeli yang sudah membacanya di toko buku, meletakkan kembali buku itu di rak (meski ada saja kemungkinan bahwa itu terjadi lantaran angka yang tertera di label harga).

Namun yang jelas, setelah sebuah buku diambil dari rak--entah karena alasan sampul yang atraktif, judul yang memikat, pengarang yang terkenal, dll--maka tugas sinopsis,kutipan, endorsement serta elemen-elemen lain di sampul belakanglah untuk menjaga agar buku itu tetap dipegang sampai akhirnya dibawa ke kasir.

Komentar