Mengeja dengan Jari
Photo by Thought Catalog on Unsplash |
Penyunting mensinergikan substansi teks asli (bahasa sumber), hasil terjemahan, dan pendapat penyunting.
Dalam bahasa Arab, kata-kata banyak yang memiliki makna tersembunyi. Dalam Tafsir Al-Misbah kata "aqimu shalah" mengandung arti ajakan berulang-ulang untuk mengerjakan secara sungguh-sungguh. Seperti halnya makna “cinta” dalam bahasa Arab, ada 32 arti.
Mengeja dengan jari harus menjadi habit (kebiasaan) dan dilakukan secara terus-menerus. Penulisan nama, istilah-istilah asing harus dieja dengan jari.
Beberapa tips mengeja dengan jari:
- Ambil rujukan kata yang benar.
- Gerakkan tangan Anda pada setiap huruf di tulisan tersebut.
- Ulangi kegiatan ini berkali-kali.
Beberapa contoh penulisan yang perlu merujuk ke sumber yang benar:
No. |
Tertulis |
Seharusnya |
|
Nurcholis
Madjid |
Nurcholish
Madjid |
|
Frustasi |
Frustrasi |
|
Intelectual |
Intellectual |
|
Magnus opus |
Magnum opus |
|
Curaang ! |
Curaaang! |
|
… sampai di
sini . |
… sampai di sini. |
Fonem e mempunyai dua alofon, yaitu e dan e. Contoh penggunaannya
so-re [sore] bandingkan bebek [bebek]
Dalam pengajaran lafal kata, dapat digunakan tanda aksen jika ejaan kata menimbulkan keraguan:
Anak-anak bermain di teras (téras)
Upacara itu dihadiri pejabat teras pemerintah
Apabila Anda menghadapi teks yang panjang:
- Anda dapat mengubah menjadi alinea yang pendek-pendek, asalkan tidak mengubah maknanya. Dapat dilihat di buku Revolusi Cara Belajar, alineanya pendek-pendek.
- Memberi subjudul pada alinea-alinea yang panjang.
- Memperkaya dengan kosa kata.
Beberapa pengarang mempunyai gaya penulisan sendiri, seperti Emha Aniun Nadjib, Kuntowijoyo, dan Deliar Noer.
Hernowo, 2 Juni 2002
Komentar
Posting Komentar